BKPM Diapresiasi Walau Anggaran Minim
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendapat apresiasi di tengah minimnya anggaran. Tugas yang berat untuk menggiring investor ke dalam negeri, memang, membutuhkan anggaran besar. Tapi dengan anggaran minim, BKPM mampu mencapai targetnya.
Demikian disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Endang Srikarti Handayani kepada Parlementaria di tengah-tengah rapat dengar pendapat dengan Kepala BKPM Thomas Lembong, Senin, (13/2). “Saya sangat mengapresiasi dengan target-target tinggi tersebut. Untuk 2017 sebaiknya anggaran tidak dipotong. Anggaran Rp500 miliar masa dipotong. Biaya promosi ke luar negeri untuk mendatangkan investor itu besar,” ungkap Endang.
Minimnya anggaran BKPM, kata Anggota F-PG ini, bergantung pada BKPM sendiri, apakah mampu mengelola anggarannya untuk mencapai target yang telah ditetapkan Presiden dalam Nawacitanya. “Kalau bisa memanej anggaran dengan tidak mengurangi target, kenapa tidak,” tutur Endang.
Indonesia, nilai politisi dari dapil Jateng V ini, adalah surga investasi. Banyak negara yang menanamkan modalnya dengan membawa gerbong tenaga kerja asing sekalian ke Tanah Air. Ini perlu perhatian, karena sekarang banyak negara yang diberi bebas visa. Mata dunia selalu melirik ke Indonesia.
Pada bagian lain, Endang berharap agar BKPM menyeimbangkan kinerjanya antara target mengejar investasi dan membenahi kinerja ekspor Indonesia. Sejauh ini, ekspor memang belum terlihat baik. “Pak Tom sendiri, kan, baru beberapa bulan menjabat. Masih perlu penyesuaian. Tahun 2017, ekspor perlu diprioritaskan.” Impor bahan baku, lanjut Endang, perlu diseimbangkan kembali dengan nilai ekspornya. (mh)/foto:runi/iw.